Makalah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kenakalan
Remaja
Kelompok 2 (X-MIA-11) :
{ Alifiah
Nur ‘Izza Rachma
{ Izza
Zulfatul ‘Aufi
{ Maulita
Wulandari
{ Nur
Aulia Noviyana
{ Nurul
Rahma Fikha S.
{ Rizka
Aulia R
Kata pembuka
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur
tidak lupa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunianya
kepada kami, sehingga kita bisa mengerjakannya dengan kemampuan kita yang
optimal walaupun hasilnya tak sempurna.
Alhamdulillah,
akhirnya kita dapat menyelesaikan tugas ini untuk memenuhi tugas kita dalam
pelajaran agama dan subba kenakalan remaja. Dengan ini kita berharap agar
kenakalan remaja semakin berkurang dan kita semua berpegang teguh dengan iman
yang kuat. Karena bagaimanapun masalahnya kita akan dapat menyelesaikan masalah
jika kita sabar,dekat dengan Allah,berusaha dan bertawakal.
Akhirnya dengan
usaha kita kita dapat menyelesaikan tugas kita dan kita berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi sang pembaca. Dalam makalah ini kita akan membahas
mengapa pada zaman globalisasi dengan mudahnya kenakalan remaja ini menyerang
kita,rumusan masalah,akibat yang ditimbulkan, dan tidak lupa dengan solusinya.
Kami berharap
sang pembaca dapat memahami isi dari makalah kami,dan tahu apa yang kita bahas
dan dapat mengambil hikmah atau contoh sehingga ia akan member tahukan kepada
orang lain yang kurang paham . kami berharap makalah ini tidak membosankan dan
membawa kesan menarik. Okelah mari kita lihat yukk …
Surabaya,14
Oktober2014
Daftar isi
Cover 1
Kata pembuka 2
Daftar isi 3
Bab
1
1.1
latar
belakang masalah 4
1.2
tujuan 4
1.3
rumusan
masalah 4
1.4
manfaat
5
1.5
metode
penyusunan 5
bab
2
2.1
pengertian remaja 6
2.2 Ciri-ciri Fisik dan Psikologis 7-9
2.3 Akibat Yang Ditimbulkan 9-10
Bab
3 PEMBAHASAN MASALAH
3.1 pergaulan
remaja masa kini 11
3.2 Akibat Yang Ditimbulkan Remaja Masa Kini 11-12
3.3 jalan keluar 12
Bab 4 Penutup
4.1 kesimpulan 13
4.2 Saran dan
Kritik 13
Kata penutup 14
Daftar
pustaka 15
Bab 1
1.1
Latar
Belakang Masalah
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang
lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat
menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu
remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri,
orang tua, dan masyarakat sekitar.
Banyak kita baca di media massa maupun kita lihat di media elektronik
adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau
perbuatan yang merugikan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Pada
makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan bebas terhadap
remaja.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini:
1. agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulannya yaitu dengan melakukan
kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga, dan
masyarakat sekitar.
2. agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu
kiranya remaja membentengi diri dengan iman yang kuat.
`
`
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pergaulan Remaja Masa Kini?
2. Akibat yang timbul dari Pergaulan Remaja Masa Kini?
3. Jalan keluar atau usaha yang dapat dilakukan untuk Menghindari Dampak
Negatif dari Pergaulan Remaja Masa Kini?
1.4 Manfaat
Banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari
makalah ini :
1. Mengetahui
Pergaulan Remaja Masa Kini.
2. Dapat
mengetahui Akibat yang timbul dari Pergaulan
Remaja Masa Kini.
3. Mengetahui
Jalan keluar atau usaha yang dapat dilakukan untuk Menghindari Dampak
Negatif dari Pergaulan Remaja Masa Kini.
1.5 Metode Penyusunan
Metode yang digunakan dalam penulisan
makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media
pustaka dalam penyusunan makalah ini.
Bab 2
Pembahasan
2.1 Pengertian Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan
sosial budaya setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan
usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan,
definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang
berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN
(Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah
10 sampai 21 tahun.
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang
utama, karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan
dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral
serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat
mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa,
baik buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.
Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa cinta
tanah air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda untuk pergi ke
bioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini
bisa terjadi? ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut
yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil,
sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan yang kurang
produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan bangsa
ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang
dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.
Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan
yang kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan bangsanya
sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat dilihat
dari beberapa hal yakni tingginya angka pemakai narkoba dan adanya seks bebas
dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini
mencapai 50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah.
Ini sangat mengkawatirkan bagi bangsa Indonesia krisis
moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi.
2.2
Ciri-ciri Fisik dan Psikologis
Bila merujuk pada psikologi
perkembangan akan kita temukan pembagian tahap perkembangan psikologis kita
menjadi tiga tahap: sembilan tahun pertama, sembilan tahun kedua dan sembilan
tahun ketiga. Sembilan tahun pertama dalam kehidupan kita dapat disebut sebagai
masa kanak-kanak. Pada masa ini kita hamper sepenuhnya bergantung pada
perhatian dan bimbingan orang lain, utamanya orangtua kita. Dari persoalan
mandi, makan, apa yg kita pakai, pilihan sekolah, dan teman hamper semuanya di
pengaruhi oleh keputusan dan kebijakan orangtua kita. Masa kanak-kanak ditandai
dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik yg sangat cepat: mulai dari belajar
telungkup, merangkak, berjalan, berbicara, dan berpikir. Usia remaja berada
pada perkembangan psikologis kedua dan sembilan tahun kedua setelah kita
melewati masa kanak-kanak.
Pada masa ini kita mulai diajari
tantang kemandirian dan bagaimana membuat keputusan untuk diri kita sendiri.
Selain itu, karakteristik umum dari pertumbuhan dan perkembangan fisik kita
pada periode usia ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertumbuhan tinggi badan dan berat badan pada umumnya lambat dan mantap; pertumbuhan yang sangat cepat pada masa kanak-kanak telah selesai dan perubahan-perubahan menginjak usia remaja mulai tampak. Pada usia ini kita cenderung mengalami perubahan hormonal,berupa perubahan suara, mulai tumbuhnya bulu-bulu di bagian tubuh tertentu, dan penonjolan-penonjolan pada bagian tubuh tertentu bagi perempuan.
Pertumbuhan tinggi badan dan berat badan pada umumnya lambat dan mantap; pertumbuhan yang sangat cepat pada masa kanak-kanak telah selesai dan perubahan-perubahan menginjak usia remaja mulai tampak. Pada usia ini kita cenderung mengalami perubahan hormonal,berupa perubahan suara, mulai tumbuhnya bulu-bulu di bagian tubuh tertentu, dan penonjolan-penonjolan pada bagian tubuh tertentu bagi perempuan.
Pada tingkat usia ini system peredarn
darah, pencernaan dan pernapasan sudah berfungsi secara lengkap meskipun
pertumbuhan masih terus berlanjut. Parui-paru kita sudah hampir berkembang
secara lengkap dan tingkat respirasi orang dewasa.
Tekanan darah meningkat menjadi
sedikit lebih rendah dari pada tekanan orang dewasa. Otak dan urat syaraf
tulang belakang ( spinal cord ) menjadi orang dewasa pada usia 10 tahun, tetapi
perkembangan sel-sel yg berkaitan dengan perkembangan mental belum sempurna dan
terus berlanjut selama beberapa tahun kemudian. Pada usia 10 thun, mata kita
telah mencapai ukuran dewasa dan fungsinya sudah berkembang secara maksimal.
Masa
remaja adalah saat ketika kita tidak lagi menjadi kanak-kanak, tetapi belum
memasuki usia dewasa.
Meskipun begitu, ada juga di antara
kita, remaja, yg kekanak-kanakan atau remaja yg sudah mampu berpikir layaknya
orang dewasa. Saat masih kanak-kanak hamper sepenuhnya kita bergantung pada
orang lain, terutama orangtua atau wali kita. Masa kanak-kanak adalah masa
“ketergantungan aktif” ketika kita sepenuhnya mengharapkan kasih-sayang dan
perhatian orang lain. Tetapi pada masa kanak-kanak kita juga sadar tantang
ketergantungan kita dan berjuang untuk membebaskan diri meskipun kita tidak
sepenuhnya menyadari: bebas dari apa atau kebebasan untuk apa ? Secara tidak
langsung kita menjadi sadar bahwa, meminjam ungkapan Norton, selam ini kita
telah “salah-diidentifikasi,” bahwa kita selama ini bukan “budak”, bahwa kita
adalah pribadi-pribadi yang sama dengan “orang lain” dalam kehidupan kita-bukan
sekedar “derivasi-derivasi”. Kita menjadi tergugah untuk menemukan diri kita.
Ketergugahan dan keingintahuan itulah
yg merupakan titik yg akan menjembatani antara masa kanak-kanak dan masa
remaja. Tetapi bahkan masa kanak-kanak kita yg diaktualisasikan secara lengkap
pun belum dpat mempersiapkan diri kita secara baik untuk menghadapi masa
remaja. Tahap krhidupan baru Ini memiliki nilai-nilai yg sama sekali unik,
demikian juga dengan kewajiban-kewajiban dan kebajikan-kebajikannya. Masa
remaja menuntut sebuah kehidupan baru yg lebih agresif dimana apa yg telah kita
pelajari pada masa kanak-kanak hanya memeliki sedikit peran dan pengaruh.
Masa remaja juga biasanya dikaitkan
dengan masa “puber” atau pubertas. Istilah “puber” kependekan dari “pubertas”,
berasal dri bahasa Latin. Pubertas berarti kelaki-lakian dan menunjukan
kedewasaan yg dilandasi oleh sifat-sifat kelaki-lakian dan ditandai oleh
kematangan fisik. Istilah “puber” sendiri berasal dari akar kata ”pubes”, yg
berarti rambut-rambut kemaluan, yg menandakan kematangan fisik. Dengan demikian,
masa pubertas meliputi masa peralihan dari masa anak sampai tercapainya
kematangan fisik, yakni dari umur 12 tahun sampai 15 tahun. Pada masa ini
terutama terlihat perubahan-perubahan jasmaniah berkaitan dengan proses
kematangn jenis kelamin.
Terlihat pula adanya perkembangan
psikososial berhubungan dengan ber fungsinya kita dalam lingkungan social,
yakni dengan melepaskan diri dari ketergantungan penuh kepada orangtua,
pembentukan rencana hidup dan system nilai-nilai yg baru.
Dalam literature Barat, remaja juga disebu sebagai adolescent dan masa remaja disebut sebagai adolescentia atau adolesensia.
Dalam literature Barat, remaja juga disebu sebagai adolescent dan masa remaja disebut sebagai adolescentia atau adolesensia.
Beberapa
tokoh psikologi menekankan pembahasan tentang adolesensia atau masa remaja pada
perubahan-perubahan penting yg terjadi di dalamnya.
Jean Piaget, misalnya, lebih menitik
beratkan pada perubahan-perubahan yg dianggap penting dengan memandang
“adolesensia” sebagai suatu fase kehidupan, dengan terjadinya
perubahan-perubahan penting pada fungsi inteligensia, yr tercakup dalam aspek
kognitif seseorang.
Tokoh lain, Ana Freud, menggambarkan
masa adolesensia sebagai suatu proses perkembangan yg meliputi
perubahan-perubahan berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, perubahan
dalam hubungan kita dengan orangtua dan cita-cita. F. Neidhart juga melihat masa
adolesensia sebagai masa peralihan ditintau dari kedudukan ketergantungannya
dalam keluarga menuju ke kehidupan dengan kedudukan “mandiri”.
Sedangkan E. H. Erikson mengemukakan
timbulnya perasaan baru tentang identitas dalam diri kita pada masa adolesensia.
Terbentuknya gaya hidup tertentu sehubungan dengan penempatan diri kita, yg
tetap dapat dikenal oleh lingkungan walaupun telah mengalami perubahan baik
pada diri kita maupun kehidipan sehari-hari.
Dalam pembahasan kemudian, istilah
“adolesensia” diartikan sebagai “masa remaja” dengan pengertian yg luas,
meliputi seluruh perubahan yg terjadi di dalamnya. Remaja merupakan masa
peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yakni antara usia 12 sampai
21 tahun. Mengingat pengertian remaja tersebut meninjukan pada masa peralihan
sampai tercapainya masa dewasa, maka sulit menentukan batasan umurnya. Tetapi
setidaknya dapat dikatakan bahwa masa remaja dimulai pada saat timbulnya
perubahan-perubahan berkaitan dengan tanda-tanda kedewasaan fisik yakni pada
usia 11 tahun atau mungkin 12 tahun pada anak permpuan sedangkan pada anak
laki-lakinumumnya terjadi di atas 12 tahun.
2.3 Akibat Yang Ditimbulkan
Ada beberapa
sebab yang dapat dijadikan alasan merebaknya "wabah mengerikan" ini,
di antaranya adalah:
1. Pengaruh
Negatif Media Massa.
Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan
sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok dan adegen
seks serta kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi
internet yang menembus batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan kawula
muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan nafsu seks.
Informasi tentang seks yang salah turut
memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya
terjerumus kepada sex bebs (free sex).
2. Lemahnya
Keimanan.
Hampir semua, bila tidak mau
dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban dosa yang mereka terima. Tapi entah kenapa,
bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan nafsu sebagai pemimpin. Ini
menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka.
3. Tidak
adanya pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama.
4. Lemahnya
pengawasan orang tua.
5. Salah
dalam memilih teman
6. Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama
malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang
sangat indah khususnya bagi wanita.
7. Menjadikan wajah pelakunya
muram dan gelap.
8. Membuat hati menjadi gelap dan
mematikan sinarnya.
9. Menjadikan pelakunya selalu
dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan
apa yang diterimanya.
10. Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh
martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia.
11. Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina,
sehingga pandangan matanya liar dan tidak terjaga.
12. Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan
pandangan muak dan tidak percaya.
13. Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh
orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau
badannya.
2.3 Jalan Keluar
-
Menanamkan Nilai Ketimuran
-
Mengurangi menonton televisi
-
Banyak beraktifitas positif
-
Menanamkan keimanan yang kokoh
-
Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
-
Menegakkan aturan hokum
Adapun
ayat yang membahas tentang zina yaitu :
Artinya :
Perempuan yang berzina dengan laki-laki
yang berzina, hendaklah kamu dera tiap-tiap satu dari keduanya itu dengan
seratus kali deraan.Dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan kasihan kepada
keduanya di dalam menjalankan (ketentuan) agama Allah yaitu jika kamu
sebenarnya beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan hendaklah hukuman
keduanya itu disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.(Q.S.An-nur : 2)
Artinya :
Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.( Q.S.’Isra : 32)
Bab
3 PEMBAHASAN MASALAH
3.1
Pergaulan Remaja Masa Kini
Pergaulan
remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang
pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus
modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang
khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan bangsa karena
ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa, baik buruknya bangsa ini
sangat tergantung dengan generasi muda.
Generasi
muda saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air, ini dapat dilihat dari lebih
gemarnya anak muda untuk pergi ke bioskop dari pada ke museum-museum sejarah
perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? ada beberapa kemungkinan yang
dapat kita ambil dari hal tersebut yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa
cinta tanah air semenjak kecil, sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi
merupakan tayangan yang kurang produktif bagi perkembangan anak selain itu
hal-hal yang terkait dengan bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam
mengenai budaya, masalah sosial yang dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.
Hal lain
yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang kurang sehingga dapat
menyebabkan seseorang tidak tau akan bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat
ini sangat mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari beberapa hal yakni tingginya
angka pemakai narkoba dan adanya seks bebas dikalangan remaja, angka remaja
yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen ramaja melakukan
hubungan seks diluar nikah. Ini sangat mengkawatirkan bagi bangsa Indonesia
krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas dapat
terjadi.
3.2 Akibat Yang
Ditimbulkan Remaja Masa Kini
Ada beberapa sebab yang dapat dijadikan
alasan merebaknya "wabah mengerikan" ini, di antaranya adalah:
1. Pengaruh Negatif Media Massa.
Media masssa
seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangan semakin
banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok dan adegen seks serta kehidupan yang glamour yang jauh
dari nilai-nilai Islami.
Hal ini
diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus
batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal
yang bisa meningkatkan nafsu seks. Informasi tentang seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin mencoba
dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free sex).
2. Lemahnya Keimanan.
Hampir semua,
bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban dosa yang mereka terima. Tapi entah kenapa,
bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan nafsu sebagai pemimpin. Ini
menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka.
3.
Tidak adanya
pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama.
4.
Lemahnya
pengawasan orang tua.
5.
Salah dalam
memilih teman
6. Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama
malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang
sangat indah khususnya bagi wanita.
7. Menjadikan wajah pelakunya muram dan
gelap.
8. Membuat hati menjadi gelap dan mematikan
sinarnya.
9. Menjadikan pelakunya selalu dalam
kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa
yang diterimanya.
10. Akan menghilangkan kehormatan
pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia.
11. Tuhan akan mencampakkan sifat liar di
hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terjaga.
12. Pelaku seks bebas akan dipandang oleh
manusia dengan pandangan muak dan tidak percaya.
13. Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium
oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut
atau badannya.
3.3 Jalan Keluar
-
Menanamkan Nilai Ketimuran
-
Mengurangi menonton televisi
-
Banyak beraktifitas positif
-
Menanamkan keimanan yang kokoh
-
Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
-
Menegakkan aturan hokum
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kami kira
remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan
bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri ini.
Oleh karena
itu remaja itu perlu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengajian remaja,
karang taruna, dan kegiatan lainnya.
4.2 Saran dan Kritik
A. Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang
tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua.
B. Kritik
Diperlukannya
perhatian penuh orang tua pada anak sangat dibutuhkan bagi remaja zaman
sekarang.
Kata penutup
Diatas adalah makalah yang dapat kami buat dengan kemampuan
semaksimal mungkin. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bisa menjadi korektor bagi diri kita untuk lebih mendekat diri kepada Allah
SWT.
Dan jika ada
kesalahan dalam penulisan ataupun informasi, baik itu kesalahan yang
disengaja atau tidak disengaja kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena
manusia tidak luput dari kesalahan. Dan jika ada kekurangan maupun kekeliruan
dalam makalah ini kami mohon saran dan bantuannya untuk menjadikan makalah ini
menjadi lebih baik, karena kami dalam pembuatan makalah ini kita masih dalam
tahap pembelajaran.
Dan kami berharap makalah yang telah kita
selesaikan bersama sama dapat memenuhi tugas pembelajaran agama dalam subbab
kenakalan remaja. Kenakalan remaja kini marak terjadi didunia ini pada era
globalisasi kaena dunia yang menjadi bebas dan tidak ada batasannya. Oleh
karena itu, terbentuknya makalah ini dapat bermanfaat sehingga menyadarkan diri
dan mengurangi kenakalan remaja yang kini marak terjadi.
Terimakasih kami ucapkan kepada Allah SWT karena
jika bukan dengan rahmatnya kita tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini. Dan
kami berharap agar kami semua menjadi lebih baik dan paham akan pembelajaran
agama khususnya dalam k13 yang mengharuskan siswana aktif. Kami juga
berterimakasih kepada web yang telah memberikan kita informasi untuk menyusun
makalah ini.
Kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar
besarnya
Sekian dari kelompok kami
Wassalamualaikum wr.wb …..
Surabaya,15 oktober 2014
Daftar Pustaka
Ø http://abygunlar.blogspot.com/2012/05/dampak-pergaulan-bebas-terhadap-remaja.html
Ø Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan
Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher
Komentar
Posting Komentar